Kontrasepsi intrauterine devices (IUD) atau awam biasa menyebutnya KB Spiral ternyata belum banyak dipahami kaum wanita. Padahal, metode kontrasepsi jangka panjang ini lebih efektif mencegah kehamilan tak diinginkan.
Kontrasepsi IUD memang kalah populer dibandingkan dengan kontrasepsi pil atau suntik. Bukan cuma di negara berkembang, di negara maju pun pengetahuan kaum wanita akan kontrasepsi ini masih rendah.
Dalam sebuah survei di Amerika Serikat diketahui kebanyakan responden wanita mengaku tidak tahu kalau IUD lebih efektif dari pil KB dalam mencegah kehamilan. Mereka juga tidak mengetahui bahwa IUD tidak meningkatkan risiko penularan penyakit seksual.
"Sebenarnya tidak jelas apakah para responden sangat optimis pada efektivitas pil KB atau sangat pesimis pada iUD," kata Dr.Lisa Callegerai, ketua peneliti.
Karena ketidakpahaman tersebut, maka terjadi penggunaan berlebihan pada metode KB yang dianggap sangat aman dan efektif.
IUD adalah metode kontrasepsi berbentuk T dan berukuran kecil yang terbuat dari plastik atau tembaga. IUD akan dimasukkan ke dalam rahim dan bisa bertahan bertahun-tahun. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan mencapai 99 persen.
Sebaliknya dengan pil KB yang efektivitasnya hanya sekitar 95 persen. Pengguna pil KB juga seringkali lupa untuk meminum pil mereka sesuai jadwal.
Dalam survei yang melibatkan 1.600 wanita berusia 18-50 tahun yang pernah datang ke salah satu klinik di Pennsylvania diketahui, hanya 5 persen yang saat ini memakai IUD.
Sementara itu 1 dari 5 wanita secara benar mengetahui kalau IUD lebih efektif ketimbang pil KB.
Wanita yang tidak paham tentang IUD pada umumnya adalah mereka yang tak pernah mendapat informasi dari dokter atau bidan mereka.